Wednesday, January 25, 2017

NITROGLISERIN

Nitrogliserin?? apaan tu?? obat kumur?? bukan, itu listerin!! o.o
nah biar ga salah konsumsi obat nitrogliserin, yuk disimak dan dibaca artikel saya dibawah ini :)
check it 

MENGENAL OBAT NITROGLISERIN


nitrogliserin
Struktur Nitrogliserin

       Nitroglycerin atau GlycerylTrinitrate merupakan sebuah vasodilator (pelebaran pembuluh darah) yang mudah menguap, yang dapat mengurangi angina pectoris dengan cara merangsang guanylate cyclase dan merendahkan kalsium sitosolik. Nitroglycerin digunakan untuk pengobatan angina pectoris dan hipertensi, untuk menghasilkan hipotensi yang terkontrol selama pembedahan dan untuk mengobati gagal jantung.

- Sifat Fisikokimia
Nitrogliserin berbentuk gas yang mudah meledak dan mudah terbakar, berwarna putih atau kuning pucat. Nitrogliserin yang tidak diencerkan sukar larut dalam air; larut dalam metanol,etanol, karbon disulfida, aseton, etil eter, etil asetat, asam asetat glasial, benzena, toluena, nitrobenzena, fenol, kloroform dan metilena klorida.

Keterangan :
Nitrogliserin berbentuk gas yang mudah meledak dan mudah terbakar, berwarna putih atau kuning pucat. Nitrogliserin yang tidak diencerkan sukar larut dalam air; larut dalam metanol,etanol, karbon disulfida, aseton, etil eter, etil asetat.


Indikasi

Pengobatan angina pektoris; bentuk injeksi IV digunakan untuk gagal jantung kongestif (terutama bila disebabkan infark miokard akut); hipertensi pulmoner; emergensi hipertensi selama operasi (terutama selama pembedahan jantung)



Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Untuk mengendalikan tekanan darah selama anestesi; pemberian IV untuk pengobatan gagal jantung akut atau edema paru, angina pektoris akut atau angina tidak stabil, infark miokard akut, hipertensi paru akut; pengobatan hipertensi berat, hipertensi postoperasi, hipertensi perioperative (mis.selama pembedahan jantung), atau emergensi hipertensi: dosis intravenous:

·        Dewasa: Awal, 5 mcg/menit infus IV.,tingkatkan sebanyak 5 mcg/menit IV setiap 3-5 menit  sampai 20 mcg/menit sampai didapat respon klinis; jika tidak ada respon pada 20 mcg/menit,tingkatkan dosis sebesar 10 mcg/menit setiap 3-5 menit sampai 200 mcg/menit.

·       Usila:  Pemberian dosis awal serendah mungkin dan tingkatkan hingga efek klinik tercapai. Usila lebih sensitif terhadap efek hipotensi dan bradikardi dari nitrogliserin.

·        Anak-anak: Dosis Awal, 0.25-0.5 mcg/kg/menit melalui infus IV (intravena), titrasi 1 mcg/kg/ menit pada interval waktu 20-60 menit untuk mendapat efek yang diinginkan. Dosis umum adalah 1-3 mcg/kg/menit, maksimum 5 mcg/kg/menit.



Farmakologi

Onset pemberian nitrogliserin: IV, segera. Durasi aksi pemberian IV : 3-5 menit. Nitrogliserin terdistribusi luas di dalam jaringan dengan persentase sekitar 60%nya terikat protein. Metabolit nitrogliserin, 1,3- dan 1,2-glyceryl dinitrate, tidak seefektif nitrogliserin dan memiliki T½ sekitar 40 menit, dibanding dengan nitrogliserin yang hanya 1-4 menit. Metabolit ini diekskresikan melalui ginjal.


Stabilitas Dalam Penyimpanan
Stabil di dalam D5LR, D51/2NS, D5NS, LR, 1/2NS. Kompatibilitas ketika di campur: Dosis bervariasi dan membutuhkan titrasi, sehingga pencampuran dengan obat lain tidak disarankan. Kompatibel: Alteplase, aminofilin, dobutamin, dopamin, enalaprilat, furosemid, lidokain, verapamil. Incompatible: hidralazin, fenitoin.

Kontraindikasi
·        Hipersensitif terhadap nitrat organik; hipersensitif terhadap isosorbide, nitrogliserin, atau komponen lain dalam sediaan, penggunaan bersama penghambat phosphodiesterase-5 (PDE-5) seperti sildenafil, tadalafil, atau vardenafil; angle-closure glaucoma  (terjadi peningkatan tekanan intraokuler); trauma kepala atau perdarahan serebral (meningkatkan tekanan intrakranial); anemia berat.
·       Kontraindikasi IV: Hipotensi; hipovolemia yang tidak terkoreksi; gangguan sirkulasi serebral; constrictive pericarditis; perikardial tamponade karena obat mengurangi aliran darah balik, mengurangi preload dan mengurangi output jantung sehingga memperparah kondisi ini.
·      Nitrogliserin jangan diberikan pada pasien hipovolemia yang tidak terkoreksi (atau dehidrasi) karena risiko menginduksi hipotensi,gangguan sirkulasi serebral, perikarditis konstriktif, pericardial tamponade.
·        Nitrogliserin harus digunakan hati-hati pada pasien hipotensi atau hipotensi ortostatik karena obat ini dapat memperparah hipotensi, menyebabkan bradikardi paradoksikal, atau memperberat angina.
·        Terapi nitrat dapat memperberat angina karena kardiomiopati hipertropik.
·        Penggunaan nitrogliserin pada awal infark miokar akut perlu pemantauan hemodinamika dan status klinis.
·        Nitrogliserin harus digunakan hati-hati setelah infark miokardiak karena hipotensi dan takikardia dapat memperparah iskemia.


Efek Samping
·       Kardiovaskuler: Hipotensi, hipotensi postural, pallor, kolaps kardiovaskuler, takikardi, syok, kemerahan, edema perifer.
·        SSP: sakit kepala (paling sering), pusing (karena perubahan tekanan darah), tidak bisa tidur.
·        Gastrointestinal: Mual, muntah, diare.
·        Genitourinari: inkontinensia urin.
·        Hematologi: Methemoglobinemia (jarang, bila overdosis).
·        Neuromuskuler & skelet: Lemah/letih.
·        Mata: Pandangan kabur. Insiden hipotensi dan efek yang tidak diharapkan akan meningkat jika digunakan bersama sildenafil (Viagra®).

Interaksi
·   Dengan Obat Lain :  Pemberian bersama dengan alkaloid ergot potensial  dapat menyebabkan vasospasme koroner dan dapat memperberat angina. Alkaloid ergot kontraindikasi pada pasien angina, hipertensi atau penyakit arteri koroner yang mendapatkan terapi nitrogliserin. Penggunaan bersama obat simpatomimetik (dapat meningkatkan tekanan darah dan nadi) seperti norepinefrin, epinefrin, fenilefrin, efedra, atau efedrin, bersifat antagonis efek antiangina dari nitrat. Efek vasodilatasi nitrat dapat menghambat efek adrenergik alfa dari epinefrin sehingga memperberat takikardi dan hipotensi berat. Nitrit dan nitrat merupakan antagonis asetilkolin dan histamin. Sehingga, nitrogliserin dapat mengurangi efek obat ini (mis, asetilkolin, norepinefrin dan histamin dihidroklorid) bila digunakan bersama.


Pengaruh
· Terhadap Kehamilan :  Nitrogliserin diklasifikasikan dalam kategori C pada kehamilan. Meskipun tidak dilakukan penelitian pada manusia, tetapi penelitian pada binatang menunjukkan adanya efek yang tidak diharapkan pada janin. Jadi apabila memutuskan pemberian obat ini pada kehamilan, harus dipertimbangkan keuntungan terhadap ibu dan risikonya terhadap janin.
· Terhadap Ibu Menyusui : Belum diketahui apakah nitrogliserin atau metabolitnya diekskresikan didalam ASI. Karena banyak obat yang diekskresikan didalam ASI, perlu hati-hati jika diberikan pada ibu menyusui.
·   Terhadap Anak-anak :  Keamanan dan efektivitas nitrogliserin pada anak-anak belum diketahui.


Peringatan
Dapat terjadi hipotensi yang berat. Gunakan hati-hati pada hipotensi, hipovolemia, dan infark ventrikel kanan. Selain hipotensi, juga disertai bradikardi paradoksal dan angina pektoris. Dapat juga terjadi hipotensi postural. Dapat terjadi toleransi terhadap nitrat, diperlukan perhitungan dosis yang tepat untuk meminimalkan efek samping ini. Keamanan dan efikasi tidak diketahui bila digunakan pada pasien anak-anak. Hindari penggunaan jangka panjang pada pasien penderita infark miokard akut atau gagal jantung kongestif. Nitrat dapat memperparah angina yang disebabkan oleh kardiomiopati hipertropik. Nitrat dapat memperberat angina yang disebabkan kardiomiopati hipertropik.

Mekanisme Aksi
Bekerja dengan relaksasi otot polos, menghasilkan efek vasodilator pada vena perifer dan arteri, dengan efek paling penting pada vena. Menurunkan kebutuhan oksigen jantung dengan mengurangi preload (ventrikel kiri-tekanan diastolik); serta mengurangi afterload; dilatasi arteri koroner dan memperbaiki aliran kolateral pada daerah iskemik.

Monitoring Penggunaan Obat
Kaji potensial interaksi dengan obat-obat lain yang diminum pasien (mis, heparin, alkaloid ergot, sildenafil, tadalafil, atau vardenafil). Evaluasi efektivitas terapi (status kardiak) dan efek yang tidak diharapkan (mis, hipotensi, aritmia, perubahan SSP, gangguan GI).Dosis harus diturunkan bertahap pada penghentian obat setelah penggunaan jangka waktu lama. Informasikan pada pasien tentang penggunaan obat, kemungkinan efek samping/intervensi (mis, periode bebas obat) dan pelaporan efek yang tidak diharapkan.

  
Literature
·        Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.
·        Nugroho, A.E. 2013. Farmakologi. Jakarta : Pustaka Pelajar.
·        Universitas Indonesia, FK. 1995. FARMAKOLOGI dan TERAPI Edisi 4. Jakarta : FK UI.
·      Nafu, H.M.S. 2011. Medical Management of Angina Pectoris. https://id.scribd.com/doc/61601638/Jurnal-Angina. 25 januari 2017.

------------------------------------------------------------------------------------------------------

gimana sekarang jadi lebih tahu kan tentang obat nitrogliseryn?
jangan sampe salah konsumsi ya :D
klo ada pertanyaan silahkan masukan di kolom komentar ya..
buat yang suka artikel saya silahkan berlangganan dan g+ nya dulu donk hehe..
jangan bosan membaca dan jangan bosan mampir di blog saya hehe..
sekian dari saya, see you next article :)

Tuesday, January 24, 2017

Laporan Praktikum Kimia Organik II Aldehid & Keton

A. JUDUL PRAKTIKUM : ALDEHID KETON

B. TUJUAN PRAKTIKUM :
    1. Mengidentifikasi adanya gugus aldehid atau keton dalam suatu senyawa organik.
    2. Membedakan antara senyawa aldehid dengan keton.

C. TEORI DASAR PRAKTIKUM
       Aldehid dan keton merupakan suatu senyawa yang mempunyai gugus karbonil. Aldehid mempunyai sedikitnya satu hydrogen yang terikat pada karbo karbonil,sedangkan keton tidak mempunyai hydrogen yang teriakt pada karbonil,hanya karbonyang mengandung gugus R (R adalah alkil/aromatic). Rumus struktur aldehid dan keton yaitu :
                                          ALDEHID                                             KETON
struktur aldehid keton
             Contoh : CH2CHO, Asetaldehid                       Contoh : CH3COCH3, Aseton
      Aldehida merupakan senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen (H). Aldehid memiliki sifat lebih reaktif dari pada alkohol, dapat mengalami beberapa reaksi seperti reaksi adisi dan reaksi oksidasi, aldehid dapat dioksidasi menjadi asam, dapat mengalami reaksi poli-merisasi. Karakteristik dari aldehid ini yaitu berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak, berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap, senyawa polar sehinggan titik didihnya tinggi dan tidak berwarna. Struktur dari aldehid yaitu mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-CHO, dimana R= adalah alkil dan –CHO adalah Gugus fungsi aldehida.

       Keton merupakan suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil yang terikat pada dua gugus alkil. Keton ini memiliki sifat polar karena gugus karbonilnya polar dan keton lebih mudah menguap daripada alkohol dan asam karboksilat. Karakteristik dari keton ini berupa cairan tak berwarna, umumnya larut dalam air, mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi daripada senyawa non polar dan dapat direduksi oleh gas H2 sehingga menghasilkan alkohol sekunder. Struktur dari gugus keton yaitu mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-CO-R’, dimana R adalah alkil dan -CO- adalah gugus fungsi keton (karbonil).

       Perbedaan dari aldehid dan keton sendiri antara lain senyawa aldehid mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hydrogen, sedangkan keton yaitu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil yang terikat dengan dua gugus alkil. Aldehid mudah teroksidasi sedangkan keton agak sukar teroksidasi. Aldehid lebih reaktif dibandingkan dengan keton terhadap adisi nukleofilik. Jadi aldehid dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan zat pereaksi yang berfungsi sebagai oksidator, dimana keton tidak dapat teroksidasi tetapi aldehid sangat mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat baik oleh zat pengoksidasi kuat seperti kalium permangat dan kalium bikromat maupun zat pengoksidasi lemah seperti reagent tollens. Untuk mengetahui adanya gugus karbonil (aldehid dan keton) dalam suatu senyawa organik dapat digunakan pereaksi 2,4-DNPH. Keton terkonjugasi seperti aseton, sikloheksanon memberikan endapan kuning, sedangkan keton yang terkojugasi seperti benzofenon memberikan endapan orange sampai merah. Reaksi aldehid dengan reagent tollens Ag (NH3) OH akan menghasilkan garam karboksilat dan endapan cermin perak (Ag).

D. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak pipet
3. Penangas air
4. Gelas piala
5. Pipet takar

Bahan :
o Zat : Formaldehid, asetaldehid, benzaldehid , aseton, 2- butanon, sikloheksanon , benzofenon
o Pereaksi : 2,4-dinitrofenilhidrazin, pereaksi schiffs, fehling,benedict, tollens A dan tollens B, H2SO4, K2CrO7

E. PRODUSER KERJA

1. Tes 2,4-DNPH (Uji gugus karbonil)
Kedalam masing-masing tabung reaksi kecil masukkan 1 tetes zat (formaldehid, asetaldehid, benzaldehid, aseton, sikloheksanon). Kemudian tambahkan 1 ml pereaksi 2,4-DNPH. Kocok campuran dengan kuat,sebagian besar aldehid dan keton akan memberikan endapan kuning sampai merah dengan segera, walaupun beberapa senyawa membutuhkan waktu 15 menit.

2. Membedakan aldehid dan keton
a. Test fehling
Kedalam masing-masing tabung reaksi kecil masukan 2 tetes zat (formaldehid, asetaldehid, benzaldehid, aseton, sikloheksanon). Kemudian tambahkan 1 ml pereaksi fehling A dan fehling B, panaskan diatas penangas air. Bila terbentuk endapan merah bata dari Cu2O maka senyawa tersebut adalah aldehid, sedangkan keton tidak bereaksi.

b. Test Benedict
Lakukanlah hal yang sama seperti pada test fehling diatas tapi masing-masing gunakan pereaksi benedict.

c. Test Tollens
Kedalam masing-masing tabung reaksi kecil masukkan 2 tetes zat (formaldehid, asetaldehid, benzaldehid, aseton, sikloheksanon). Kemudian tambahkan 1 ml pereaksi tollens, aduk dan panas di penangas air dan amati apa yag terjadi.

d. Test Oksidasi
Kedalam masing-masing tabung reaksi masukkan 1 tetes (formaldehid, benzaldehid, asetaldehid, aseton, sikloheksanon) dan tambahkan beberapa larutan kalium bikromat dan beberapa tetes H2SO4. Test positif ditandai dengan terjadinya perubahan warna orange ke hijau.

e. Test Schiffs
Kedalam masing-masing tabung reaksi masukkan 2 tetes (formaldehid, benzaldehid, asetaldehid, aseton, sikloheksanon) dan tambahkan kemasing-masing tabung reaksi 2 ml reagen schiffs dan kocok campur dalam suasana dingin dingin. Dan amati apa yang terjadi.


F. HASIL PENGAMATAN

1. Tes 2,4-DNPH (Uji gugus karbonil)
● 1 tetes formaldehid + 1 ml pereaksi 2,4-DNPH , dikocok → Terjadi endapan kuning
● 1 tetes benzaldehid + 1 ml pereaksi 2,4-DNPH, dikocok → Terjadi endapan kuning
● 1 tetes aseton + 1 ml pereaksi 2,4-DNPH, dikocok → Tidak Terjadi endapan kuning
● 1 tetes sikloheksanon + 1 ml pereaksi 2,4-DNPH, dikocok → Terjadi endapan kuning

2. Membedakan aldehid dan keton
a. Tes fehling
● 2 tetes formaldehid + 1 ml Fehling A& B, dipanaskan → Terjadi endapan merah bata ( senyawa aldehid )
● 2 tetes asetaldehid + 1 ml Fehling A& B, dipanaskan → Terjadi endapan merah bata ( senyawa aldehid )
● 2 tetes aseton + 1 ml Fehling A& B, dipanaskan → Tidak Terjadi endapan ( senyawa keton )
● 2 tetes sikloheksanon + 1 ml Fehling A& B, dipanaskan → Tidak Terjadi endapan ( senyawa keton)

b. Tes Benedict
● 2 tetes formaldehid + 1 ml peraksi benedict → Warna biru tidak bereaksi (senyawa keton )
● 2 tetes benzaldehid + 1 ml peraksi benedict → Warna biru tidak bereaksi (senyawa keton )
● 2 tetes aseton + 1 ml peraksi benedict → Warna biru tidak bereaksi (senyawa keton )
● 2 tetes sikloheksanon + 1 ml peraksi benedict → Warna biru tidak bereaksi (senyawa keton )

c. Test Tollens
● 2 tetes formaldehid + 1 ml peraksi tollens, aduk panaskan → Terjadi endapan warna perak
● 2 tetes benzaldehid + 1 ml peraksi tollens, aduk panaskan → Terjadi endapan warna perak
● 2 tetes aseton + 1 ml peraksi tollens, aduk panaskan → Terjadi endapan warna perak
● 2 tetes sikloheksanon + 1 ml peraksi tollens, aduk panaskan → Terjadi endapan warna perak

d.Tes Oksidasi ● 1 tetes formaldehid + beberapa kalium bikromat & H2SO4 (+) terjadi perubahan warna dari orange menjadi hijau
● 1 tetes benzaldehid + beberapa kalium bikromat & H2SO4 (+) terjadi perubahan warna dari orange menjadi hijau
● 1 tetes aseton + beberapa kalium bikromat & H2SO4 (-) tidak terjadi perubahan warna
● 1 tetes sikloheksanon + beberapa kalium bikromat & H2SO4 (+) terjadi perubahn warna dari oren menjadi hijau
d. Tes Schiffs ● 2 tetes formaldehid + 2 ml pereaksi schiffs Tidak terjadi reaksi dan perubahan warna
● 2 tetes benzaldehid + 2 ml pereaksi schiffs Tidak terjadi reaksi dan perubahan warna

● 2 tetes aseton + 2 ml pereaksi schiffs Tidak terjadi reaksi dan perubahan warna
● 2 tetes sikloheksanon + 2 ml pereaksi schiffs Tidak terjadi reaksi dan perubahan warna





G. TUGAS
1. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi lengkap dengan pengamatannya untuk semua percobaan yang dilakukan terhadap sampel anda !
Jawab :
a) Test 2,4 DNPH
- 2,4 DNPH + CHCHO  endapan kuning
- 2,4 DNPH + C6H5CHO  endapan kuning
- 2,4 DNPH + C3H6O  endapan kuning
- 2,4 DNPH + C7H12O  endapan kuning
b) Test Fehling
- 2 CuO (aq) + CHCHO  CHCOOH + Cu2O (endapan merah bata)
- 2 CuO (aq) + C6H5CHO  C6H5COOH + Cu2O (endapan merah bata)
- 2 CuO (aq) + C3H6O  tidak bereaksi
- 2 CuO (aq) + C7H12O  tidak bereaksi
c) Test Benedict
- 2 Cu2+ + 5 OH + CHCHO  tidak bereaksi
- 2 Cu2+ + 5 OH + C6H5CHO  tidak bereaksi
- 2 Cu2+ + 5 OH + C3H6O  tidak bereaksi
- 2 Cu2+ + 5 OH + C7H12O  tidak bereaksi
d) Test tollens
- Ag2O (aq) + CHCHO  CHCOOH + 2 Ag (lapisan cermin perak)
- Ag2O (aq) + C6H5CHO  C6H5COOH + 2 Ag (lapisan cermin perak)
- Ag2O (aq) + C3H6O  tidak bereaksi
- Ag2O (aq) + C7H12O  tidak bereaksi
e) Test Oksidasi
- K2Cr2O7 + H2SO4 + CHCHO  CHCOOH + Cr2 (SO4)3 (warna hijau)
- K2Cr2O7 + H2SO4 + C6H5CHO  C6H5COOH + Cr2 (SO4)3 (berwarna hijau)
- K2Cr2O7 + H2SO4 + C3H6O  tidak menimbulkan reaksi
- K2Cr2O7 + H2SO4 + C7H12O  tidak menimbulkan reaksi
f) Test schiff
- Schiff + CHCHO  tidak bereaksi
- Schiff + C6H5CHO  warna biru
- Schiff + C3H6O  tidak bereaksi
- Schiff + C7H12O  warna biru

2. Kenapa keton tidak dioksidasi ? jelaskan jawaban anda !
Jawab : keton tidak dapat dioksidasi karena strukturnya yang R-COR’ yang mana atom O terletak ditengah molekul alkil atau arilnya dan berikatan rangkap dengan atom C sehingga terdapat halangan sterik untuk dapat dioksidasi (sukar dioksidasi) hal ini berbeda dengan aldehid yang reaktif karena gugus CHO terdapat di ujung sehingga halangan steriknya lemah.

3. Apa tujuan test schiff ? jelaskan !
Jawab : test Schiff bertujuan untuk membedakan gugus siklik atau aromatic pada aldehid dan keton dengan hasil reaksi biru dengan gugus alifatik (terbuka)

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini adalah mengidentifikasi kandungan aldehid dan keton dalam sampel dengan menggunakan metode uji gugus karbonil, test fehling, test benedict, test tollens, test oksidasi, test shiffs.
Percobaan menggunakan uji gugus karbonil, pada larutan formaldehid, benzaldehid dan sikloheksanon terjadi endapan kuning dengan segera, sedangkan aseton tidak terjadi endapan tetapi warna larutan kuning, mungkin aseton membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuk endapan.
Pada percobaan test fehling, formaldehid dan benzaldehid terjadi endapan berwarna merah bata, sedangkan aseton dan sikloheksanon tidak terjadi reaksi. Pada percobaan test benedict, semua larutan sampel tidak terjadi reaksi dan warna larutan biru. Pada percobaan test tollens, semua larutan sampel terjadi endapan warna perak. Pada percobaan test oksidasi, larutan formaldehid, benzaldehid dan sikloheksanon terjadi perubahan warna dari orange menjadi hijau, sedangkan aseton tidak terjadi reaksi. Pada percobaan test shiffs, larutan formaldehid, aseton dan sikloheksanon terbentuk larutan berwarna ungu, sedangkan pada benzaldehid terbentuk larutan berwarna biru.


I. KESIMPULAN
• Formaldehid merupakan senyawa aldehid
• Benzaldehid merupakan senyawa aldehid
• Aseton merupakan senyawa keton
• Sikloheksanon merupakan senyawa keton


J. DAFTAR PUSTAKA
Fessenden and Fessenden.1986.Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid Kedua.Jakarta: Erlangga.
Redjeki,Tri.1999.Kimia Dasar II.Surakarta: UNS Press.
Hart. 2003. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Petrucci,R. H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Jakarta: Erlangga.

Wednesday, October 5, 2016

KARBOHIDRAT : PENGERTIAN, FUNGSI, STRUKTUR, KLASIIKASI, STEREOISOMER

Hallo guys, pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai karbohidrat yang semoga nantinya bisa menjadi pengetahuan ataupun referensi yang bermanfaat bagi kita semua, tahukah kalian apa itu karbohidrat? let's read!

struktur
KARBOHIDRAT merupakan senyawa polihidroksi aldehid atau keton yang memiliki rumus kimia CnH2nOn, sesuai dengan namanya sendiri karbo (C) dan hidrat (H2O) ; nilai n berkisar antara 3-beberapa ratus.
Senyawa organik yang banyak terdapat dalam semua hasil pertanian, dihasilkan dari fotosintesa CO2 dan H2O.
Karbohidrat yang tersimpan dalam tumbuhan atau hewan pada dalam kondisi tertentu dapat diubah menjadi bentuk senyawa lain dan dapat teroksidasi hingga menghasilkan tenaga atau energi.
Contoh karbohidrat yang terdapat pada hewan dan tumbuhan:
pada hewan : di dalam darah terdapat D-glukosa, laktosa di dalam air susu, glikogen, D-ribosa di dalam asam nukleat, dan sebagainya.
pada tumbuhan : Glukosa, pati, hemiselulosa, gum, glukosida, dan sebagainya.

Fungsi Karbohidrat

Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek (gula merupakan sumber dari energi). Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural sel.

Klasifikasi Karbohidrat

1. Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana. Ciri-ciri monosakarida yaitu bersifat netral, dapat mengkristal, dapat mendefusi, mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, tidak larut dalam ester. contoh monosakarida : glukosa, fruktosa.
Berdasarkan jumlah atom C-nya, monosakarida dikelompokkan menjadi:
Triosa (3 atom C) : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa (4 atom C) : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa (5 atom C) : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa (6 atom C) : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa (7 atom C) : Sedoheptulosa

2. Disakarida : senyawa yang terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak. Disakarida bisa di hidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga dapat terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida al
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa  2 glukosa (C1-1)
Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)

3. Oligosakarida : senyawanya terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida, misalnya maltotriosa.

4. Polisakarida : senyawa ini terdiri dari gabungan molekul-molekul  monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yg terdiri lebih dari 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.

Banyak monosakarida maupun oligosakarida yang memiliki rasa manis, karena itu karbohidrat yang massa molekul relatif (MR)-nya kecil sering disebut gula.
gula dapur/tebu = sukrosa
gula susu = laktosa

Terdapat 2 jenis monosakarida yakni aldosa (gugus aldehid) dan ketosa (gugus keton).
Aldosa yang paling sederhana yaitu gliseraldehid.
struktur glukosa

Gliseraldehid memiliki siat pereduksi, Atom C-2 pada molekul ini adalah pusat kiral (pusat asimetris), sehingga terdapat 2 isomer yang dikenal sebagai enansiomer.
Enansiomer adalah bayangan cermin satu sama lain, struktur sebelah kiri (I) disebut D-gliseraldehid, sedangkan yang kanan (II) disebut L-gliseraldehid. Awalan D- dan L- menunjukkan konfigurasi atau penataan gugus di sekeliling pusat kiral.
Pada enansioner terdapat aktivitas optik, yakni kemampuan suatu larutan enansiomer untuk berotasi ketika disinari oleh cahaya polarisasi. aktivitas optik dapat diukur dengan menggunakan polarimeter.

Aldosa sederhana diturunkan dari gliseraldehid, yakni dengan memasukkan atom karbon kiral terhidroksilasi (CHOH) diantara karbon C-1 dan C-2 pada molekul gliseraldehid.

struktur

Ketosa Sederhana, diturunkan dari dihidroksiaseton yang merupakan suatu isomer dari gliseraldehid
Dihidroksiaseton tidak memiliki pusat kiral, tetapi turunannya memiliki atom karbon kiral diantara gugus keto dan salah satu gugus hidroksimetil. Terdapat 2 ketotetrosa, 4 ketopentosa dan 8 ketoheksosa.
struktur

Struktur D-Glukosa
D-Glukosa adalah monosakarida yang paling banyak ditemukan. Monomernya terdapat dalam darah dan polimernya terdapat dalam tepung maupun selulosa.

Stereoisomer
Pada gliseraldehid tampak bahwa pada C-sentral merupakan C-asimetris karena mengikat empat gugus yang berlainan yaitu :
-H, -OH, -CH2OH, -CHO 
sehingga gliseraldehid
mempunyai n=1 ( n adalah banyaknya C-asimetris )
jadi gliseraladeid mempunyai 2n = 21 = 2 stereoisomer.

Untuk membedakan kedua isomer tersebut maka pada gugus -OH yang berada di sebelah kanan atom C-sentral diberi notasi D (Dextro = kanan) dan gugus -OH yang berada di sebelah kiri atom C-sentral diberi notasi L (Levo = kiri).
struktur

Penulisan Struktur Cara Fisher - Tollens

Pedoman penulisan cara Fisher adalah aldehid berada di atas, alkohol primer berada di bawah, hidrogen dan hidroksil berada di samping atom C-sentral
struktur

Atom C pada gugus karbonil (C1) adalah asimetris, sehingga mempunyai 2n = 21 =2 isomer optis. Untuk membedakan kedua isomer optis tersebut diberi notasi α untuk (-OH) yang berada di sisi kanan C-asimetris, dan diberi notasi β untuk (-OH) yang berada di sisi kiri C-asimetris.
struktur glukosa


Oligosakarida
Oligosakarida yg paling sederhana adalah Disakarida
Dalam proses penggabungan 2 monomer tersebut H2O akan dibebaskan
                      C12H22O11 = 2C6H12O6 - H2O

Polisakarida
Merupakan polimer unit monosakarida, memiliki fungsi utama sebagai pembentuk struktur atau untuk penyimpanan energi. Tepung dan glikogen merupakan polimer glukosa yang berfungsi sebagai penyimpan gula di dalam tumbuhan dan hewan.
Unit monomer bisa :
 - homopolisakarida
 - heteropolisakarida

Berbeda antara satu dgn yg lain pada unit penyusunnya, ikatan yg menghubungkan, rantai cabang yg terbentuk.

Macam-macam polisakarida :

1.    AMILUM/TEPUNG
rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan  Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak bercabang
Amilopektin (80 – 85%) : bercabang
Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
Tes Iod : biru
ikatan C1-4 : lurus
ikatan C1-6 : titik percabangan

2.    GLIKOGEN
Simpanan polisakarida binatang
Glukosan (rantai a) – Rantai cabang banyak
Iod tes : merah

3.    INULIN
pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
Fruktosan
Larut air hangat
Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
Tes Iod negatif

4.    DEKSTRIN  dari hidrolisis pati

5.    SELULOSA   (serat tumbuhan)
Konstituen utama framework tumbuhan
tidak larut air – terdiri dari unit b
Tidak dapat dicerna mamalia (enzim pemecah ikatan beta tidak ada) – Usus ruminantia, herbivora ada mikro organisme dapat memecah ikatan beta : selulosa sebagai sumber karbohidrat.

6.    KHITIN
polisakarida invertebrata

7.    GLIKOSAMINOGLIKAN
karbohidrat kompleks
merupakan (+asam uronat, amina)
penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat

8.    GLIKOPROTEIN
Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
terdapat di membran sel
merupakan Protein + karbohidrat  klik sini Sumber TERKAIT

Karbohidrat pada makanan dapat kita temukan di nasi, roti, gandum, dll
jadi konsumsilah makanan sesuai dengan gizi yang dibutuhkan, karbohidrat berguna untuk menambah energi kita, jadi jika terjadi kekurangan karbohidrat tubuh kita bisa terasa lemas hingga pingsan, jadi makanlah secara teratur.

Literatur :

Saturday, September 3, 2016

bagaimana mengatasi warna sepatu yang pudar dan kuning pada sol sepatu

sepatu pudar

Punya sepatu yang warnanya pudar dan dan sol sepatu yang menguning ?

Sepatu adalah salah satu bagian terpenting dari hidupkan, terutama dalam hal penampilan. Sepatu selain digunakan sebagai alas kaki tentunya juga digunakan untuk menambah nilai penampilan (bergaya). Tapi kalau sepatunya pudar dan solnya kuning begitu mana bisa bergaya :D
ga PeDe donk pastinya kalau sepatu kita kayak gitu, apalagi kalau mau ketemu ama si doi . .
mau bersihin di salon sepatu mahal, lebih mahal perawatan daripada harga sepatu (haha), terus gimana donk?

Tenang aja, disini kita akan membahas mengenai mengembalikan warna sepatu yang pudar dan menguning dengan modal yang sangat minim . . (untuk sepatu bahan kanvas warna hitam dan sol putih ya)

Pertama siapkan alat dan bahannya dulu :
alat : - sikat gigi / lainnya (tidak terlalu keras / lembut)
          - baskom

bahan : - sepatu yang akan di bersihkan
              - air (secukupnya)
              - detergen (2 - 3 sendok makan aja)
              - pasta gigi atau bahasa gaulnya odol
              - spidol permanent (1 atau 2 pcs)

OK kita masuk ke pencuciannya :
1. lepaskan tali dari sepatu dan sikat semua bagian sepatu dengan sikat gigi, pelan pelan aja guys.
2. masukkan air dan detergen ke dalam baskom, untuk airnya jangan sampai bikin tenggelam sepatu ya, cukup sampai batas sol aja, karna kalau air sampai masuk ke dalam sepatu terlalu lama takutnya merusak lapisan bagian dalam sepatu.
3. masukkan sepatu dan talinya lalu tindih bagian dalam sepatu dengan sesuatu yg berat, tujuannya agar sepatu tidak mengambang dan sol terendam sepenuhnya, lalu rendam selama kurang lebih 15 menit. Apabila bagian depan sepatu juga berwarna putih dengan bahan karet seperti sepatu all star dll rendam bagian depan setelah 15 menit pertama tadi selama 2-3 menit aja
4. lalu sikat semua bagian sepatu, bagian dalam juga disikat dengan sikat gigi yg dibasahi air rendaman, jika terlalu kotor atau kuning, sikatnya agak kuat ya guys biar bersih hehe . .
5. setelah disikat semua, bilas sepatu dengan air bersih sampai bersih
6. lalu ambil pasta gigi dan oleskan di semua bagian sol dan bagian yg berwarna putih dengan bahan kulit atau karet, jangan tebal tebal olesnya tipis aja gpp, lalu diamkan selama 5 menit atau lebih..
7. setelah 5 menit, sikat lagi sepatu yang diberi pasta gigi tadi sampai menjadi putih, tapi klo sepatunya bener bener kuning ga bisa langsung putih ya, harus di cuci berulang paling ngga 1 atau 2 minggu sekali, setelah di sikat di bilas lagi dengan air bersih sampai bersih. oya untuk talinya di sikat biasa aja sepeti cuci baju . .
8. setelah itu jemur deh sepatu kalian sampai benar benar kering, bagian dalamnya juga harus kering biar ga bau..
9. setelah kering, ambil spidol lalu warnai bagian hitam sepatu kalian dengan spidol permanent yang dibeli atau hasil nemu tadi, warnai semua bagian hitam secara merata jangan sampai ada warna yang  belang, setelah itu diamkan sepatu meresap tinta spidol tadi, saran saya diaminnya paling ngga 8 jam atau klo perlu seharian, biar benar benar meresap..
10. setelah meresap, pasang lagi tali sepatunya dan sepatu sudah siap diajak jalan, kongkow, atau ngedate sama doi :D


sepatu bersih

Nah ini sepatu saya sendiri yang saya bersihin, lumayan nih sepatu bisa ikut jalan jalan lagi.
itu aja dari saya, klo ada yg ingin bertanya silahkan tulis di kolom komentar atau email saya ya, 
"thanks all"

Sunday, July 17, 2016

POKEMON GO?? GIMANA SIH CARA MAINNYA??

Hallo semua, udah pada dengar kan yang namanya Pokemon Go?? Pastinya udah donk ya, karna game pokemon go ini udah banyak banget di perbincangkan oleh masyarakat ibu kota, dan pokemon go tidak hanya nge-trend di Indonesia aja loh, tapi juga nge-trend di seluruh dunia.

pokemon go


Game ini sangat populer saat ini dan juga dapat membuat kecanduan para pemainnya loh, termasuk saya hehe. Bahkan pengguna game yang dirilis pada 6 Juli 2016 oleh Niantic bersama dengan pokemon company dan nitendo ini telah mencapai 10 juta orang lebih. Game yang sukses ini tidaklah dibikin dengan singkat, game yang di cetus oleh John Hanke ini membutuhkan waktu 10 tahun lebih untuk pengembangannya. Game ini awal dirilis hanya di 3 negara, yaitu Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru, sebenarnya Indonesia belum resmi di rilis, tetapi tetap bisa dimainkan secara tidak resmi (sebenarnya tidak dianjurkan loh, tapi namanya juga udah kecanduan game cara apapun pasti akan dilakukan hehe).

Nah cukup itu saja untuk pengenalannya, sekarang gue akan ngebahas mengenai cara bermain
pokemon go
pokemon go (walaupun masih pemula juga sih), dari namanya aja Pokemon Go, berarti kita harus GO (maksudnya bergerak), bergerak disini maksudnya berpindah tempat, karna game ini harus didukung oleh GPS (Global Positioning System) bahasa gaulnya pake map/peta dunia lah, jadi aktifkan GPS kalian sebelum bermain dan atur GPS kalian dalam mode tinggi agar tidak terjadi gangguan signal GPS. Kita harus bergerak menelusuri jalan sampai kita menemukan pokemon yang muncul di gadget kita. Awal permainan kita akan temui 3 pokemon awal yaitu Charmander, Bulbasaur dan Squirtle, kita bisa memilih 1 dari ke 3 pokemon tersebut, setelah itu kita bisa berpetualang untuk mendapatkan pokemon lainnya.

Cara menangkap pokemon yang kita temui sangatlah mudah, yaitu dengan cara melempar bola pokemon yang ada di gadget kita ke arah pokemon yang kita jumpai. Agar persentasi penangkapan tinggi, tekan bola pokemon dan lihat lingkaran yg ada di pokemon yang akan ditangkap, saat lingkarannya menjadi kecil lempar poke ball yang di tekan tadi ke arah pokemon tersebut.

Saat mencapai level 5 kita dapat memilih untuk bergabung dengan 1 team dari 3 pilihan team, yaitu team Instinct (kuning) tim bertipe listrik, team Mystic (biru) tim bertipe air dan es, team Valor (merah) tim bertipe api, walaupun team team tersebut memiliki tipe masing-masing, namun kalian tetap dapat menggunakan semua pokemon dengan tipe apapun, tim dipilih di Gym. Saat memilih tim pilihlah dengan benar dan sesuai kan dengan gamer lain ditempat kalian, biar lebih mudah untuk kerja sama gitu hehe dan ingat kita tidak bisa berpindah team. Di dalam Gym kita dapat bertarung untuk melatih dan meningkatkan kemampuan pokemon kita, bertarung di gym team sendiri itu bisa dikatakan berlatih, tetapi jika bertarung di gym tim lain, itu bisa untuk memperebutkan penguasaan gym tersebut.

pokemon go


pokemon go
Setiap pokemon terdapat CP (Combat Power) dengan nilai masing-masing, CP tersebut untuk menentukan seberapa kuat pokemon kalian. CP dapat bertambah dengan evolusi pokemon atau menambah power pokemon dengan “power up”, 2 hal tersebut dapat dilihat di menu pokemon -> pilih pokemon yang di inginkan.


Jika poke ball kalian habis kalian bisa mendapatkannya secara gratis di pokestop di tempat kalian, pokestop bisa di masjid, menara air, atau tempat-tempat lainnya, bisa dilihat di peta pada game kalian. Selain itu di pokestop juga terkadang kalian bisa mendapatkan egg (telur) yang nantinya bisa di tetaskan di incubator, cara melihatnya buka menu pokemon lalu pilih egg. Setelah telur dimasukan ke incubator nanti akan ada tulisan 2 KM / 5 KM / 10 KM, itu maksudnya kalian harus berjalan sejauh KiloMeter yg ditentukan, jadi klo kalian mau jalan sama pacar hidupin dulu game pokemon go kalian biar sekalian netasin telur :D .

pokemon go
pokemon go

Yah itu tadi pengenalan pokemon go dari saya, game ini memang sangat menyenangkan dimainkan apalagi main bareng temen, tetapi tetap harus mengutamakan keselamatan, jangan dimainkan saat kalian berkendara, tetap lihat kedepan saat berjalan, dan ingat game hanya untuk hiburan dan kehidupan sebenarnya ada di dunia nyata, jadi tetap seimbangkan dunia game/maya kalian dengan real life kalian, daaaaaaaaah . . . . .